Show simple item record

dc.contributor.authorAnon
dc.date.accessioned2020-12-23T05:15:05Z
dc.date.available2020-12-23T05:15:05Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationSeminar Antarabangsa Susastera, Bahasa dan Budaya Nusantara, 2019, ms 857-866en_US
dc.identifier.isbn978-967-0922-79-9 (online)
dc.identifier.urihttp://dspace.unimap.edu.my:80/xmlui/handle/123456789/69128
dc.descriptionLink to publisher's homepage at https://penerbit.unimap.edu.my/en_US
dc.description.abstractLengger merupakan seni tradisi milik masyarakat daerah Banyumas dan sekitarnya. Seni tradisi lengger masyarakat agraris ini juga terdapat di daerah lain di Jawa dengan istilah ronggeng, tayub (Jawa Tengah dan Jawa Timur), sintren (Tegal), gandrung (seblang) di daerah Banyuwangi dan lainnya. Lengger Banyumas pada masa sekarang sering disebut gambyong. Lengger Banyumas disebut juga ronggeng atau gambyong merupakan seni tradisi yang menyelaraskan gerak dan nada gendhing Banyumasan. Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah fungsi folklor William R. Bascom dan Ruth Finnegan--Seni tradisi lengger termasuk jenis folklor setengah lisan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian folklor dan etnografi. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam tulisan ini sebagai berikut. Seni tradisi lengger berakar dari mitos Dewi Kesuburan, mitos pertanian “Dewi Sri”, maka semangat filosofisnya perlu dipertahankan. Makna ritual bersih desa dengan seni tradisi lengger perlu dipahami oleh masyarakat masa kini sebagai sarana perekat sosial. Nilai-nilai falsafah tentang perlunya kesuburan, yaitu mitos Dewi Kesuburan diharapkan dapat menginspirasi generasi masa kini akan perlunya menjaga dan mengelola lingkungan dengan baik—yaitu menjaga kesuburan tanah, sawah, “penghormatan” terhadap makanan “padi”. Sebagai simbol “Dewi Kesuburan” diharapkan dapat menginspirasi dan dapat ditafsir ulang menjadi kesadaran lingkungan, yaitu pentingnya pemuliaan benih tanaman dan hewan. Demikian pula, reproduksi manusia penting demi kesinambungan hidup. Seni tradisi lengger berkaitan dengan keselarasan manusia, lingkungan alam, sosial, budaya dan religiositas. Lengger Banyumas berkaitan dengan fungsinya pada era sekarang lebih cenderung sebagai perekat sosial masyarakat, sebagai hiburan, tontonan. Namun, nilai-nilai filosofisnya yang berkaitan dengan pemeliharaan ekologi lingkungan, yaitu kesuburan (tanah, tanaman, hewani dan manusia) tetap dipertahankan oleh masyarakat pendukungnyaen_US
dc.language.isomsen_US
dc.publisherPenerbit UniMAP (UniMAP Press)en_US
dc.relation.ispartofseriesSeminar Antarabangsa Susastera, Bahasa dan Budaya Nusantara (SUTERA'19);
dc.subjectLengger Banyumasen_US
dc.subjectSeni pertunjukan tradisien_US
dc.subjectPerekat sosialen_US
dc.subjectEkologi kingkunganen_US
dc.titleLengger Banyumas sebagai seni pertunjukan tradisi: perekat sosial masyarakat dan pemertahanan ekologi lingkunganen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record