Perempuan dalam drama Melayu Tionghoa
Abstract
Makalah ini akan menguraikan representasi dan kedudukan tokoh-tokoh perempuan dalam kesastraan Melayu pada masa pendudukan Belanda khususnya dalam bentuk drama. Karya sastra yang akan dibahas dalam makalah ini yakni lima judul drama ditulis antara 1912—1930an yaitu “Cerita Satu Ibu Tiri yang Pinter Ajar Anak” (Anonim), “Allah jang Palsu” (Kwee Tek Hoay), “Pembalasan Siti Akbari” (Lie Kim Hok). Dalam teks-teks drama Melayu Tionghoa tersebut, para tokoh perempuan memiliki peran masing-masing, baik dalam kehidupan secara individu, keluarga, maupun masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah feminisme pascakolonial. Dengan teori itu penelitian ini akan mengungkapkan narasi dalam karya sastra yang menunjukkan representasi dari perempuan pada masa penjajahan dengan berbagai macam peran dan perlakuan terhadapnya, baik perlakuan yang dilakukan oleh laki-laki maupun oleh sesama perempuan. Berbagai macam peran perempuan drama yang ditulis oleh pengarang Tionghoa itu menggambarkan sosok nyata perempuan ‘dunia ketiga’ dalam menghadapi berbagai persoalan hidup pada masa penjajahan. Selain teori feminisme pascakolonial secara umum, penelitian ini juga menggunakan konsep-konsep yang dikemukakan oleh Gayatri. C. Spivak tentang kolonialisme, subaltern dan narasi yang dipinggirkan.
Collections
- Conference Papers [2600]